Salurkan Rp 24 Juta, Program Pemberdayaan Umat JBB Makin Eksis
Jamaah antusias mengikuti Tablgh Akbar di kegiatan penyerahan bantuan pendidikan untuk anak yatim (foto salih) |
Salurkan Bantuan Rp 24 Juta, Camat Lubeg Berharap JBB Jalan Terus
Sedangkan Penanggung Jawab JBB, Saribulih menambahkan, lahirnya program JBB berawal dari kepedulian pada anak yatim di Banuaran dan sekitarnya di luar panti asuhan. “Awalnya dari diskusi lepas antara saya dengan Herwaty Taher,” ujarnya.
“Saat itu, ada pengusaha yang baru bangkit dari keterpurukan ingin berbagi rezeki untuk anak yatim. Herwaty yang dulunya wartawan saya di Tabloid Publik, telepon saya. Maka saya ajak dan langsung dia setujui untuk berbagi saja dengan anak yatim yang ada di Banuaran ini,” ujarnya.
“Usai penyerahan santunan yang pertama itu, Herwaty mengaku mereka ada perkumpulan Rumah Gadang Basamo yang terdiri para alumni SMA 1 Padang tamatan 1987. Maka saya usulkan, program ini berlanjut dan dilakukan setiap ba’da Shalat Jumat. Bak gayung bersambut, Herwaty menyambut baik. Makakami sepakat untuk memberi nama program ini dengan Jumat Berkah Berbagi atau JBB,” ujar praktisi pendidikan ini.
Saribulih menambahkan program JBB terus dikembangkan dengan menggandeng beberapa lembaga dan perorangan. “Selain RGB kita juga berupaya mendapatkan sumber lain. Bahkan beberapa lembaga yang ikut membantu diantaranya, Dompet Dhuafa Singgalang, Laznas Rumah Yatim dan Jaringan Pemred Sumbar. Malahan sampai saat ini, salah satu keluarga yang baru kehilangan sumber pencari nafkah terus dibantu dan dibina oleh Laznas Rumah Yatim,” ujarnya
“Suksesnya semua program ini tak terlepas dari dukungan para donatur. Baik donatur tetap maupun spontan. Termasuk para jamaah dan bapak ibu sekalian yang terus mensuport demi anak yatim yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
H. Hudi Sutomo, mewakili tokoh masyarakat Banuaran sangat mengapresiasi program yang dirancang di Masjid Al Quwait ini. Apalagi, ujarnya, program ini mendapat dukungan dari beberapa elemen yang eksis dibidang penyaluran bantuan. Bahkan, tambahnya program ini sudah menyasar pada kaum dhuafa. “Semoga akan mengurangi jumlah masyarakat miskin,” ujarnya
Dia juga berharap, dukungan dari semua komponen yang ada di Banuaran. Baik pemerintah,para jamaah masjid dan masyarakat secara keseluruhan. “Hanya dengan kebersamaan, ekonomi akan membaik. Begitu, juga pembangunan ekonomi akan memberi dampak positif pada pembangunan mental dan spritual,” ujarnya