5 Kabupaten di Sumbar Jadi Sentra Vaksinasi Pasar Modal Indonesia
Vaksinasi yang digelar Pasar Modal Indonesia di Padang Pariaman |
Padang Pariaman – Memperingati 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia (HUT ke-44 pasar modal Indonesia), Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), melanjutkan kegiatan corporate social responsibility (CSR.)
Kegiatan guna mendukung program pemerintah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Seperti penyelenggaraan sentra vaksinasi sebelumnya di 4 kabupaten di Sumatera Utara. BEI, KPEI, KSEI kembali bekerjasama dengan Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) untuk menyelenggarakan sentra
vaksinasi dengan target 100 ribu akseptor atau total 200 ribu dosis vaksin di Sumatera Barat.
Sentra vaksinasi di Sumatera Barat akan diselenggarakan secara serentak di 5 Kabupaten, yaitu Tanah Datar, Solok, Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat mulai 22 Desember 2021 sampai dengan 28 Desember 2021.
Sumatera Barat dengan jumlah penduduk sekitar 5,6 juta, mendapat perhatian khusus dari SRO dan IAITB. Khususnya di 5 kabupaten yang menjadi lokasi sentra vaksinasi.
Berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id per 20 Desember 2021, sebaran vaksin di 5 kabupaten tersebut untuk dosis pertama masih berada di kisaran 40-60 persen. Sedangkan dosis kedua di kisaran 20-30 persen.
Hal tersebut menjadi perhatian untuk pelaksanaan percepatan dan pemerataan vaksinasi.
Karena Sumatera Barat merupakan daerah penting pengekspor hasil perkebunan, perniagaan dan memiliki banyak destinasi wisata.
Dengan demikian, mobilitas dan interaksi masyarakat cukup tinggi baik di dalam maupun lintas provinsi.
Sentra vaksinasi di Sumatera Barat dilaksanakan secara serentak di 50 titik di 5 kabupaten. Dengan
rincian, 10 titik per kabupaten. Setiap kabupaten mendapatkan alokasi vaksin Pfizer untuk 20 ribu akseptor atau 40 ribu dosis.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten (Pemkab), dinas kesehatan (Dinkes) serta kepolisian setempat.
Koordinasi dengan dinkes provinsi dan kabupaten memberikan kemudahan terkait dengan distribusi vaksin, perjalanan tenaga kesehatan ke lokasi yang dituju, hingga pendekatan kepada masyarakat agar bersedia untuk divaksinasi.
Untuk memudahkan peserta vaksin, panitia penyelenggara memastikan bahwa skema alur vaksinasi telah diatur sedemikian rupa. Agar peserta tidak perlu mengantri lama dan tidak terjadi kerumunan.
Panitia pun menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 selama kegiatan vaksinasi
berlangsung untuk memastikan keamanan dan kesehatan para peserta.
Pelaksanaan sentra vaksinasi di 5 kabupaten di Sumatera Barat kerjasama SRO dan IA-ITB diresmikan pada 22 Desember 2021 oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, Yusri, Kepala Dinkes Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandy dan Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur,
Juga, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0308/ Pariaman Letkol CZI Titan Jatmiko, Wakapolres Padang Pariaman, Kompol Alfias Marzuki, Direktur KSEI merangkap Ketua Panitia HUT ke-44 pasar modal Indonesia, Syafruddin, dan Ketua Umum IA-ITB, Gembong Primadjaja.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, menyampaikan bahwa Pemerintah Sumatera Barat mendukung program vaksinasi untuk masyarakat.
“Vaksinasi ini sangat membantu vaksinasi untuk mengejar ketertinggalan vaksin di Sumatera Barat. Secara nasional, data vaksin di Sumatera Barat masih di bawah 50 persen. Sementara target vaksinasi di Sumatera Barat adalah 70 persen dengan 60 persen lansia.
Kami optimis bahwa sampai dengan akhir tahun target itu dapat tercapai,” ungkapnya.
Audy berharap penyelenggaraan sentra vaksinasi kerja sama pasar modal Indonesia dengan IA-ITB dapat semakin menekankan bahwa vaksin itu aman, halal dan sehat.
Audy juga menghimbau masyarakat Sumatera Barat agar tidak ragu untuk segera divaksinasi agar herd immunity di Sumatera Barat segera tercapai dan masyarakat sehat.
Direktur KSEI merangkap Ketua Panitia HUT-44 pasar modal Indonesia, Syafruddin, menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi yang dilakukan pada kesempatan ini merupakan bagian dari rangkaian CSR dalam memperingati 44 tahun
diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia dengan tema ‘Sinergi Pasar Modal bagi Pemulihan Ekonomi’.
Percepatan dan pemerataan vaksinasi diharapkan dapat mewujudkan herd immunity. Sehingga masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan normal. Serta roda perekonomian kembali berjalan dan pulih kembali seperti sedia kala.
“Peran kami dari pasar modal Indonesia dalam hal ini lebih untuk mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi. Peran dan dukungan pemerintah daerah serta kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi ini yang lebih penting. Sehingga herd immunity dapat terwujud,” imbuh Syafruddin.
Sumatera Barat menjadi Provinsi ke-6 di Sumatera yang mendapatkan dukungan pelaksanaan vaksin dari pasar modal Indonesia, menyusul Jambi, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, dengan jumlah total 341 ribu dosis.
Kegiatan vaksinasi tersebut juga sejalan dengan program 10 juta
vaksin OJK yang telah diselenggarakan sejak Juni 2021. Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat, Yusri, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pasar modal Indonesia dan IA ITB untuk upaya
percepatan vaksinasi di Sumatera Barat.
“Ekonomi sudah mulai membaik, semoga dengan vaksinasi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi,” kata Yusri.
Ketua Umum IA-ITB, Gembong Primadjaja, menyampaikan bahwa pelaksanaan sentra vaksinasi di Sumatera Barat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Vaksinasi Ganesha yang akan dan telah dilaksanakan di beberapa wilayah di seluruh Indonesia.
“Vaksinasi Ganesha IA-ITB sangat bergembira dapat bekerjasama dengan SRO untuk membantu bangsa ini untuk segera pulih dan sehat dalam acara yang sekaligus untuk memperingati HUT ke-44 pasar modal Indonesia. Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah berpartisipasi hingga kegiatan ini dapat terlaksanakan dengan baik,” kata Gembong.
Vaksinasi merupakan salah satu langkah utama untuk menghadapi pandemi Covid-19. Namun masyarakat juga perlu tetap menjaga kesehatan, mencuci tangan, menjaga jarak dan rajin berolahraga.