Terjatuh di Cadas Gunung Berapi
Evakuasi Korban Gunung Merapi |
Padang Panjang - Misi penyelamatan Ramzi Pribumi (14 tahun) yang terjatuh di cadas dekat Tugu Abel Gunung Marapi, Sumatera Barat, Minggu (28/2), terkendala angin, hujan dan medan yang licin. Walau begitu tim SAR berhasil mengevakuasi dan membawa pelajar salah satu SMTP dari Kota Padang itu ke RSI Yarsi Padang Panjang pada pukul 22. 37 WIB malam ini.
Menurut Robi Saputra, koordinator pos SAR 50 Kota yang dihubungi Spiritsumbar malam ini, tim siaga dapat kabar sekitar pukul 11.30 siang tadi. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, tim mulai bergerak ke Gunung Marapi pukul 13.00 WIB, dan bertemu dengan korban dalam lembah yang cukup dangkal, dalam keadaan sadar. Dia cedera luka terbuka pada kaki tangan dan luka pada kepala bagian belakang, ujar Robi menambahkan.
Tim SAR bergerak membawa Ramzi dengan tandu ke bawah (menuju pos Batu palano-red) pada pukul 19.09 Wib. Dalam perjalanan normal biasanya memakan waktu sekitar 5 jam, tapi berkat kekompakan dan kerja keras tim SAR, waktu tempuh lebih pendek dari estimasi semula. Setibanya di Posko, korban selanjutnya dibawa ke RS Yarsi Padang Panjang, tambah Robi melalui pesan Whatsapp sembari menambahkan, sepanjang evakuasi di gunung , tim terkendala oleh jalanan yang licin karena hujan.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun Spiritsumbar.com, Ramzi berangkat dengan 3 lainnya ke Marapi. Tanggal 26/2 dia melapor di pos Koto Baru, namun yang bersangkutan tidak langsung mendaki ke gunung, tapi camping di pesangerahan Batu Palano, dan baru pada Sabtu (27/2/2021) mereka mulai menjajal gunung dengan ketinggian 2.891 MDPL ini.
Belum sampai ke Puncak Merpati, puncak tertinggi di Marapi, persisnya di cadas dekat tugu Abel, Ramzi tergelincir dan terjatuh yang mengakibatkan dia cedera dan tidak bisa berjalan. Diperkirakan Ramzi mengalami kelelahan di samping juga bebatuan yang dipijaknya rapuh dan jarak pandang terhalang oleh kabut, kata Robi yang Minggu silam juga disibuki oleh evakuasi 4 pelajar SMAN-2 Padang Panjang yang tersesat dalam perjalanan menuju Air Terjun Proklamator di kawasan Lembah Anai.
Semula sempat beredar kabar kalau Ramzi terjatuh ke kawah Gunung Marapi dan tersangkut di bebatuan,namun kemudian diluruskan oleh Robi, kalau Ramzi itu terpeleset di bebatuan cadas.
Secara terpisah Irellisofa dari BPBD Kota Padang Panjang menyebutkan, rombongan Ramzi terdiri Meizy Amelia, ( perempuan/ 21 tahun), Bambang Azi ( 18 tahun, laki laki, pelajar ) SMK Negeri 1 Padang,dan Afreza Adhansyah ( 20 tahun/ laki laki). Ramzi sendiri tercatat sebagai pelajar SMP Negeri 9 Air Camar Kota Padang. Bambang tinggal di Jalan PJKA Padang, sementara 3 lainnya tinggal di alamat yang sama, yakni di Sawahan Kota Padang.
Koordinator Tagana Padang Panjang, Ferix Sonanda, yang dihubungi Spiritsumbar malam ini mengatakan sedang berada diluar kota, walau demikian tetap memonitor aktifitas evakuasi melalui radio. Tim gabungan yang turun malam ini katanya terdiri antara lain dari BRT (Bukittinggi Rescue Team), TNI, Polri, PMI, unsur Kecamatan X Koto, Pramuka peduli Padang Panjang, Basarnas 50 Kota, PMI, BPBD Padang Panjang, tim medis, tim Core Orari lokal Padang Panjang, BPBD Tanahdatar, tim Rider batu Palano dan relawan lainnya.
Senada dengan Robi, Ferix Sonanda berpesan agar para pendaki/pecinta alam benar-benar mempersiapkan fisik yang prima, logistic dan perlengkapan seperti kompas, penerangan,obat -obatan bahkan pakaian ganti, sebab tidak ada yang bisa memastikan keadaan dalam perjalanan, bisa saja terjadi hujan. Pilihlah jalur yang biasa dilewati, jangan coba-coba cari jalur baru, apalagi jika tidak berbarengan dengan orang berpengalaman. Begitu juga petugas di pos jaga, hendaknya bertanya dan memeriksa kelengkapan para pendaki, sekaligus berikan juga nomor kontak yang bisa diakses oleh pendaki.
Tim evakuasi dari TRC Pusdalop BPBD Kota Padangpanjang dan BASARNAS padang POSKO 50 Kota di Pusdalop BPBD Kota Padangpanjang
Tim evakuasi dari TRC Pusdalop BPBD Kota Padangpanjang dan BASARNAS padang POSKO 50 Kota di Pusdalop BPBD Kota Padangpanjang
Dari catatan Spiritsumba.com, kecelakaan atau orang hilang / tersesat tidak sekali dua kali terjadi di Gunung Marapi. Korban terbanyak terjadi pada tahun 1999 dimana 12 orang pelajar dari Batusangkar tersesat ke lembah Hantu, 5 orang diantaranya meninggal dunia dan 7 orang lainnya ditemukan dalam keadaan sekarat. Waktu itu mereka naik melalui pos Koto Baru, dan coba turun melalui Simabur. Namun karena kabut tebal, mereka terjerembab ke lembah Hantu dan tidak tahu jalan pulang. Untuk mencari pertolongan ada yang coba keluar dari Lembah, ada juga yang coba bertahan di lembah yang dingin itu.
Atas insiden itu, oleh Pemda Tanah Datar muncul wacana akan mengelola Gunung Marapi agar menjadi objek yang aman bagi para pendaki yang berdatangan dari Sumbar dan luar Sumbar seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan Sumut. Idenya waktu itu akan membuat pos-pos jaga dengan jarak tertentu di sepanjang jalan pendakian. Di jalan juga diberi petunjuk arah, rambu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tapi hingga kini belum terwujud. (yetti harni)
Artikel ini sudah tayang di Spirit Sumbar dengan judul Terjatuh di Cadas Gunung Merapi, Pelajar 14 Tahun Selamat