Membangun Keteladanan Guru di Abad 21
https://www.wikibisnis.com/2018/05/membangun-keteladanan-guru-di-abad-21.html
Oleh : Hafnida Halim (Guru SDN.12 Naras I Pariaman) |
Abad 21
atau yang lebih dikenal dengan istilah zaman sekarang (zaman now) ini merupakan
suatu abad yang berbeda dengan sebelumnya.
Perkembangan
ilmu pengetahuan zaman sekarang ini sangat luar biasa, terutama di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Teknologi
seolah-olah sudah menjadi kebutuhan setiap insan dimuka bumi ini, bagaimana
tidak segala informasi dari belahan bumi manapun dengan mudah dapat diakses dan
diperoleh oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Jarak dan tempat bukan
suatu penghalang untuk berkomunikasi dengan siapapun.
Namun
kemajuan tersebut tidak hanya memberi dampak positif bagi kehidupan. Akan
tetapi juga memberi dampak negatif seperti terorisme, narkoba, bulying, Untuk
itu sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk menyelamatkan
generasi penerus bangsa.
Dibutuhkan
persiapan yang matang dan mantap baik konsep maupun implementasi untuk
membentuk sumber daya manusia (human resources) yang unggul. Peran guru sangat
penting dalam hal ini.
Hal ini
senada dengan Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bukan hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga
berkarakter dan berkepribadian. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi yang
tumbuh berkembang dengan karakter yang sesuai dengan nilai luhur bangsa dan
agamanya masing masing.
Oleh
karena itu, tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya adalah melahirkan insan
yang cerdas dan berkarakter.
Membentuk
peserta didik yang berkarakter merupakan suatu tantangan terbesar bagi guru
pada abad 21 ini. Salah satu kebijakan pemerintah dalam pembentukan karakter
adalah dengan meluncurkan kurikulum 2013 yang secara garis besarnya menuntut
pembentukkan sikap tanpa mengabaikan kemampuan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik. Kondisi nyata diapangan masih sangat memprihatinkan, baik secara
kuantitas, kualitas maupun profesionalitas guru yang perlu dipertanyakan.
Guru yang
mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional yang memiliki
kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi. Kompetensiyang harus dimiliki
guru adalah kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang
teruji.
Kompetensi
profesioanal meliputi : 1) Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi
keilmuannya, 2) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi, 3)
Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran, 4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, 5) Meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
Kompetensi
pedagogik meliputi: 1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual, 2) Memahami latar belakang
keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam konteks
kebhinekaan budaya, 3) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta
didik, 4) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, 5) Menguasai teori
dan prinsip belajar serta pembelajaranYang mendidik, 6) Mengembangkan kurikulum
yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,7) Merancang
pembelajaran yang mendidik, 8) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik, 9)
Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Kompetensi kepribadian meliputi: 1) Menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, 2) Menampilkan
diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi peserta
didik dan masyarakat,3) Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian,
dan bertutur bahasa yang baik, 5) Mengevaluasi kinerja sendiri, 6)
Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Kompetensi
sosial meliputi: 1) Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta
didik, orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat,2)
Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat,3)
Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional,
nasional dan global, 4) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, 5) Memiliki sikap, perilaku, etika,
tata cara berpakaian dan bertutur bahasa yang baik.
Selain
dari 4 kompetensi di atas Prof.Dr.Haris Supratno menambahkan ciri-ciri guru
profesional adalah sebagai berikut. 1) Memiliki wawasan global holistik, 2)
Memiliki daya ramal ke depan, 3) Memiliki kecerdasan, kreatifitas dan Inovasi,
4) Memiliki kemampuan bermasyarakat, 5) Menguasai IPTEK, 6) Memiliki jiwa dan
wawasan kewirausahaan, 7) Memiliki akhlakul karimah, 8) Memiliki keteladanan, 9) Bekerja secara efisien dan
efektif, 10) Menguasai bahasa asing.
Perubahan
dan kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peran guru yang akan melahirkan
pemimpin-pemimpin yang cerdas dan berkarakter pada masa yang akan datang. Guru
yang profesional harus mampu menciptakan generasi yang dapat menguasai
teknologi bukan dikuasai teknologi.
Kecerdasan
yang akan diharapkan adalah kecerdasan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat
dunia bukan untuk menghancurkan dan merugikan orang lain. Dan untuk menumbuhkan
itu semua tidak semudah membalik telapak tangan, butuh proses yang panjang dan
usaha serta pembiasaaan yang berkelanjutan.
Abad 21
menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai konsekuensinya,
guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan alam dan zaman akan semakin
tertinggal sehingga tidak bisa lagi memainkan perannya secara optimal dalam
mengemban tugas dan menjalankan profesinya.
Meskipun
dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih pada era globalisasi saat ini,
bukan berarti peran guru tidak dibutuhkan lagi. Perannya di dalam proses
pendidikan masih tetap diperlukan, khususnya dalam pembentukan karakter peserta
didik masa depan. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah guru membenahi diri agar
menjadi guru yang ideal sekaligus berperan sebagai manager atau fasilitator
pendidikan.
Guru harus
sanggup merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sumber daya pendidikan agar
supaya peserta didik dapat belajar secara efektif, produktif, dan inovatif.
Guru adalah pelukis masa depan, khususunya pada pendidikan dasar. Pada usia ini
masa emas anak, golden age dimana anak akan mencontoh dari keteladanan yang
ditunjukkan oleh guru serta pembiasaaan yang berkelanjutan.
Tidak
mudah memang tugas guru di abad 21. Tuntutan dunia internasional, globalisasi,
sistem perdagangan yang terbuka (free trade) menuntut guru harus mampu
menyelenggarakan proses pembelajaran yang bertumpu dan melaksanakan empat pilar
belajar yang dianjurkan oleh Komisi Internasional UNESCO untuk Pendidikan,
yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.
Keempat
pilar tersebut menuntut seorang guru untuk berhenti berfikir kalau
pembelajarannya adalah yang terbaik sehingga guru akan selalu menemukan hal-hal
baru untuk meningkatkan proses, aktifitas, dan hasil pembelajaran. Kreatif,
bekerja secara tekun, mampu dan mau meningkatkan kemampuannya harus dimiliki
seorang guru agar menghasilkan peserta didik masa depan yang cerdas berkarakter
melalui tindakan terus-menerus.
Guru tidak
hanya dituntut menguasai materi tetapi juga harus mengutamakan proses dari
pembelajaran itu sendiri Guru jangan memaksakan keinginan kepada peserta didik
tetapi harus mampu memahami dunia anak dan mengenal peserta didik dalam
karakteristiknya sebagai pribadi yang sedang dalam proses perkembangan, baik
cara pemikirannya, perkembangan sosial dan emosional, maupun perkembangan
moralnya. Guru harus membangun keteladanan di abad 21.